Responsive Banner design

Pakan Alternatif Untuk Lele Pembenihan

dalam budidaya pembenihan lele adalah budidaya mulai dari lele umur 0 hari sampai lele layak jual untuk ukuran bibit pembesaran lele.
yakni pada usia 1bulan + baru bisa dijual kepada para pembudidaya pembesaran lele.

sebenarnya budidaya pembenihan ini bisa dikatan mudah, juga bisa dikatakan cukup sulit dan rumit.
namun hal ini bila benar kita tekuni, pelajari dan dalami lalu kita praktekkan, seiring dengan pengalaman yang kita dapat selama proses pembenihan, maka hal tersebut adalah menjadi mudah.

lalu apa masalahnya???
jawabannya adalah karena kita belum cukup pengetahuan akan ilmu budidaya pembenihan tersebut.
maka jawabannya adalah belajar lebih banyak lagi,, tanya tanya dan praktek langsung.
sehingga akhir kita dapat paham betul akan ilmu didalamnya.

Bagaimanakah Cara Membedakan Lele Jantan dan Betina?

apakah ada pernah terbesit dalam pikiran pertanyaan untuk membedakan jenis kelamin ikan lele?
bagi pemula mungkin pernah, bahkan dari kebanyakan orang sedikit yang tahu cara untuk membedakannya.
kenapa demikian?
jawabannya karena bukan bidang kerja yang digeluti atau tidak hoby dalam pemeliharaan ikan lele.

sebenarnya cara untuk membedakan jenis kelamin lele antara yang jantan dan betina itu cukup mudah dan sederhana.

Cara Pemijahan Lele dikolam Terpal

Bagaimanakah cara pemijahan lele di kolam terpal? adakah perbedaan dengan pemijahan dikolam beton?
apakah proses pemijahan harus menggunakan ijuk?


Mungkin sempat ada pertanyaan seperti itu dalam benak anda. bagi yang sudah pernah melakukan proses pemijahan hal ini adalah hal yang sudah biasa dan langsung terjawab.
namun berbeda dengan mereka yang pernah mencoba tapi gagal, atau bahkan yang belum pernah sama sekali dan baru saja mau mencobanya.
sebelumnya telah kita bahas cara memilih indukan yang baik untuk dipijahkan bisa lihat disini.

apapun itu latar belakangnya tidak menjadi masalah. dalam kesempatan ini akan coba kita jawab pertanyaan tersebut.
pada dasarnya antara kolam terpal dan beton tidaklah jauh berbeda manfaat dan penggunaanya bagi pembiakan ikan lele.

namun ada kekurangan dan kelebihannya masing - masing.
yang paling jelas mencolok adalah dari segi biaya pembuatannya.
kolam beton cenderung memerlukan biaya yang cukup tinggi, sedang kolam terpal biaya pembuatannya cukup murah dan cepat dapat digunakan.

sedang manfaatnya tidaklah jauh berbeda. hanya ketahanannya jauh berbeda memang.
kolam beton dapat bertahan hingga puluhan tahun, sedang kolam terpal mampu bertahan hanya 1 - 2 tahun saja.

kembali ke pokok persoalan, untuk memijahkan lele pada kolam terpal terlebih dahulu terpal dibersihkan. jika terpal baru dibersihkan terlebih dahulu dengan air yang pertama keseluruh permukaan dan dibuang. air selanjutnya dibuat untuk mengisi kolam. pada terpal bekas juga musti dibersihkan dari kotoran kotoran yang menempel lumut dan lain lain. lebih baiknya dikeringkan terlebih dahulu seharian dibawah sinar matahari agar racun dan bakterinya hilang. baru setelah bersih diisi air.

untuk mengisi air, sebaiknya gunakan air bersih dan jernih. karena ini untuk pemijahan.
lele yang mau kawin sangat menyukai air yang jernih.
selanjutnya bisa dimasukkan ijuk aren sebagai kakaban, ataupun tidak memakai kakaban pun tetap bisa.
tujuan dibuatkan kakaban adalah untuk mempermudah pemindahan telur saja, karena telur akan menempel pada kakaban setelah keluars sehingga dapat dengan mudah untuk dipndahkan.

untuk proses selanjutnya tidak jauh berbeda. anda bisa baca artikel kami terdahulu tentang pemijahan lele secara alami.

Demikian semoga bermanfaat.
Salam Budidaya

Penetasan Telur Lele sangkuriang

Telur ikan lele setelah selesai kawin/ dibuahi selanjutnya akan menetas menjadi larva lele.
yang sebelumnya telah kita bahas tentang cara pemijahan lele sangkuriang (yang pada dasarnya semua jenis lele bisa dipijahkan) secara alami.

telur lele yang telah keluar akan berwarna bening kehitaman dan ada juga yang berwarna putih susu.
telur yang berwarna agak benig dan kehitaman itulah telur yang berhasil dibuahi dan nanti yang akan menetas, sebaliknya yang berwarna putih susu adalah yang gagal pembuahan dan artinya tidak bisa menetas menjadi larva lele.

biasanya dalam satu kali perkawinan lele seekor indukan mampu menelurkan telur antara 20.000 - 70.000 ekor telur. tergatung pada tingkat kesuburan indukan dan besar kecilnya indukan juga mempengaruhi. termasuk asupan makanan sebelum dipijahkan juga turut berpengaruh.

setelah telur keluar, biasanya sekitar 18 jam - 24 jam telur akan menetas. percepatan menetas juga dipengaruhi oleh suhu air dalam kolam. semakin tinggi suhu kolam telum akan lebih cepat menetas, demikian sebaliknya.

namun sebaiknya buatlah suhu kolam standart dan menjaga kesetabilannya. jangan biarkan suhu naik turun baik itu pengaruh pergantian siang - malam maupun cuaca atau lingkungan.
karena hal ini akan mempengaruhi perkembangan telur setelah menetas menjadi larva lele.
upayakan suhu tetap stabil.

seteleh 1 x 24jam semua telur sudah menetas dan berubah menjadi larva lele yang berwarna kehijauan.
larva lele dapat bertahan tanpa diberikan makanan tambahan sekitar 1 - 3 hari.
namun sebaiknya sudah diberikan makan tambahan pada hari kedua.

makanan yang paling baik dan banyak dipakai adalah dengan memberikan cacing sutera.
selain cacing sutera dapat dimakan oleh larva lele, cacing - canig tersebut juga dapat menjaga keseimbangan kolam. telur - telur yang tidak berhasil dibuahi yang berwarna putih akan menjadi jamur yang berbahaya bagi kehidupan larva lele. dengan adanya cacing sutera yang kita tebar didalam kolam, jamur  jamur tersebuat dimakan habis oleh cacing - cacing sutera tersebut. sehingga kehadiran makanan tersebut dapat memberikan manfaat lebih.
cara memilih indukan lele untuk dikawinkan baca disini

Demikian sekilas tentang penetasan telur lele.
semoga bermanfaat.

Salam Budidaya.

Cara Pemijahan Lele Sangkuriang

Bagaimanakah cara untuk memijahkan lele sangkuriang?
mudah apa sulit untuk proses dalam pemijahan lele sangkuriang?
adakah cara-cara khusus dalam pemijahan lele sangkuriang?



mungkin beberapa pertanyaan tersebut sempat terlintas dalam pikiran anda, sekedar ingin tahu bahkan sampai untuk mempraktekkannya dan sampai berhasil.
dalam kesempatan tulisan ini"capung lele" akan menyampaikan bagaimana caranya untuk memijahkan lele khususnya ikan lele sangkuriang. dalam hal ini akan kita bahas pemijahan lele sangkuriang secara alami.

---yang pertama adala kita persiapkan indukan lele, bagaimana cara memilih indukan lele yang benar? bisa dibaca cara memilih indukan lele untuk dikawinkan.

---berikutnya adalah sudah kita persiapkan terlebih dahulu kolam pemijahan. yakni 1 buah kolam bisa terbuat dari terpal mapun kolam beton. dalam hal ini kami meyarankan kolam terpal saja (karena praktis pembuatannya, dan biayanya murah). pilihlah terpal ukuran 3x4m (beli ditoko peternakan atau toko yg menjual disekitar anda). lipat dan buat dengan ukuran kolam 2m x 3m kolam untuk pemijahan tersebut.
kolam diisi air jernih dari mata air sekitar atau dari air sumur. isi kolam setinggi 20 - 30 cm.

---kemudian proses selanjutnya adalah ambil dua indukan yng telah dipilih (1 jantan 1 betina). ingat hanya 2 indukan saja, tidak boleh lebih. karena lele tidak mau melakukan proses kawin ketika ada lele lain yang mengganggu.

---selanjutnya masukkan kedua indukan tersebut pada kolam pemijahan tersebut yang telah kita persiapkan diatas. untuk waktu memasukkan kedalam kolam pemijahan sebaiknya pada sore hari, sekitar pukul 16.00 - 17.00 wib. kenapa begitu? karena lele akan melakukan proses kawin pada malam hari.

---kemudian tutuplah bagian atas kolam dengan menggunakan penutup pada pinggir-pinggiran kolam. tujuannya agar indukan tidak melompat keluar kolam. jika hal itu tidak anda lakukan akibatnya indukan betina biasanya melompat keluar tanpa anda ketahui kapan melompatnya. sehingga indukan menjadi terluka dan selanjutnya mengakibatkan indukan tadi mati. maka sebaiknya berikan penutup.

---setelah tiba malam hari, buatlah suasana kolam seperti suasana dialam bebas. suasana tanpa ada gangguan suara suara bising maupun cahaya lampu disekitar. buat suana sepi dan tenang. agar indukan lele bisa melakukan proses kawin dengan tenang dan nyaman.

---pada waktu lele mau kawin bisa anda pantau pada malam hari tersebut, biasanya lele akan kejar kejaran. si jantan mengejar si betina untuk dikawini. sehingga sampai kawin. namun jangan anda pantau terus, karena lele butuh suasana tenang untuk kawin. sebaiknya sesekali saja untuk memantaunya.

---setelah masuk waktu pagi coba anda tengok kembali kolam pemijahan tersebut, pada waktu sekitar pukul 06.00 - 07.00 wib. coba anda perhatikan didalam kolam tersebut, jika anda temukan ada butiran - butiran kecil yang jumlahnya banyak ada diseluruh areal kolam, itu artinya pemijahan telah berhasil (kolam tanpa memakai ijuk). namun jika tidak anda temukan hal itu, maka proses pemijahannya belum berhasil. jika belum berhasil bertelur, maka biarkan saja kedua indukan tersebut dalam kolam semalaman lagi. jika tidak bertelur pula, sebaiknya angkat indukan ganti dengan memijahkan indukan lele yang lain.

---selanjutnya setelah menunjukkan telur2 sudah keluar tadi, kedua indukan sebaiknya anda angkat dengan menggunakan ciplung/senar (sorokan) secara perlahan dan hati hati. biasanya indukan setelah habis kawin akan sedikit lemas tidak banyak gerak sehingga dapat dengan mudah untuk mengangkatnya. kenapa dengan hati-hati mengangkatnya? tujuannya agar tidak merusak telur-telurnya.

---berikutnya cukup anda biarkan telur tersebut selama 1x24jam. biasanya pada mulai 18 jam pertama telur sudah  mulai menetas. biarkan sampai menetas semua rata. baca pemilihan indukan lele untuk dipijahkan.

demikian sekilas cara pemijahan ikan lele sangkuriang, semoga bisa bermanfaat.
Salam Budidaya

Lele Jepara

Jepara adalah merupakan sebuah kabupaten dari provinsi jawa tengah yang letak secara geografisnya berada di pesisir pantai utara jawa.
dari jalur pantura anda jika mau sampai di kabupaten jepara, maka harus melewati kabupaten demak terlebih dahulu. atau melewati kabupaten kudus.


karena letak kabupaten jepara masih perlu perjalanan puluhan kilometer dari jalur pantura demak-kudus.
kota jepara terkenal dengan daerah pesisir pantainya, diantara pantai yang cukup terkenal hingga ke daerah lain bahkan mancanegara diantaranya : pantai Bandengan jepara, pantai kartini jepara, pantai bondo jepara, pantai pungkruk jepara, pantai pailus, pantai mpurancak, benteng portugis dan masih banyak lagi.

selain pantainya, kabupaten jepara juga sangat terkenal atau dikenal sebagai kota ukir. dimana kabupaten jepara adalah merupakan sentral produksi aneka jenis ukir kayu dan mebel/ furniture kayu.
jepara sudah banyak memproduksi meb dan ukirnya sudah menembus pasar internasional dan pasar lokal. produk2 kayu mebel dan ukir dari jepara sudah tidak diragukan lagi kualitas dan nilai seni indahannya.

disisi lain jepara juga merupakan daerah pesisir yang cukup banyak menghasilkan ikan tangkapan lautnya, bahkan tidak sedikit penduduk jepara yang bermata pencaharian sebagai nelayan.
dengan cukup meningkatnya permintaan konsumsi ikan baik ikan laut maupun ikan air tawar khususnya untuk jepara sendiri, demak, kudus, pati dan daerah - daerah lainnya. maka sekarang sudah banyak berkembang dan muncul kelompok kelompok budidaya ikan air tawar. khususnya untuk jenis ikan lele sudah cukup banyak yang membudidayakannya di jepara.

diantaranya adalah di daerah kami di desa mororejo kecamatan mlonggo kabupaten jepara telah ada dan dikembangkan budidaya ikan lele tersebut. mulai dari upaya pembenihannya, upaya budidaya pembesaran untuk konsumsi, pengolahannya bahkan sampai pemasarannya ke luar daerah jepara.

hal ini juga seiring dengan swasembada pangan yang dicanangkan oleh bp. presiden joko widodo (jokowi) melalui menteri  menterinya.
baca disini untuk pakan alternatif lele.

Cara Memilih Indukan Lele Untuk dikawinkan.

bagiamanakah cara memilih indukan lele yang baik?
bagaimana cara menentukan induk lele yang siap untuk bertelur?
bagaimana ciri-ciri indukan yang telah siap bertelur?


mungkin akan terpintas dalam pikiran Anda (pemula/ yang belum pernah mengetahui) soal seluk beluk lele.
dalam kesempatan ini akan kita berikan sedikit pengetahuan tentang hal tersebut, agar dalam pemilihan indukan lele untuk dipijahkan/ diakawinkan berhasil bertelur.
-- yang pertama adalah Anda harus sudah memiliki indukan Lele. (indukan bisa menggunakan lele lokal, lele jumbo, lele phyton, lele mosama, maupun lele sangkuriang).
dalam hal ini, karena lagi trend dan banyak diminati adalah lele sangkuriang dengan segala kelebihannya maka kita menggunakan indukan berasal dari jenis lele sangkuriang.

-- kedua adalah memastikan bahwa indukan lele kita telah mencapai umur dewasa (sudah layak untuk kawin). ibarat manusia telah mencapai umur boleh menikah (lebih dari 17tahun keatas). dalam lele pun kriteria sudah layak umur itu jadi syarat juga.
pada kebanyakan pendapat para pelaku bidang ini, lele yang telah siap dikawinkan adalah telah mencapai umur 1 tahun lebih. atau berat badan lebih dari 1kg per ekornya. ada pendapat yang mengatakan lele umur sudah mencapai 6 bulan sudah bisa kawin. (itu boleh saja berdasarkan pengalamannnya).
namun berdasar pengalaman kami untuk menunjang keberhasilan perkawinannya nanti, maka gunakanlah indukan yang telah benar-benar siap. agar sedikit kegagalannya.

--yang ketiga adalah menentukan jenis kelamin lele.
dalam tahap ini merupakan tahap yang susah susah gampang, karena memerlukan ketelitian dan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.
dalam membedakannya ada beberapa ciri yang dapat dengan mudah bisa kita lihat dari bentuk morfologi ikan lele tersebut.
yakni dengan melihat dan memperhatikan panjang dan bentuk tubuh lele sepintas bisa diprediksi kelaminnya.
jika bentuk tubuhnya agak bulat tidak begitu panjang, besar kepala dan badan berimbang tidak terlalu tajam runcing ke ekor maka bisa dipastikan itu berkelamin betina. namun jika bentuk badannya cenderung lebih panjang dan lonjong, bentuk kepala dan badan lebih condong meruncing ke ekor itu bisa dipastikan adalah berkelamin jantan.
cara berikutnya adalah dengan memegang dan melihat secara langsung alat kelamin ikan lele tersebut. yakni letaknya berada ditubuh bagian bawah mendekati ekor.
dibawa sirip tengan akan muncul terlihat alat kelami berbetuk lubang..dan gembur ini adalah lele betina.
namun jika bentuknya ada runcing nampak benjolan keluar itu adalah jenis kelamin lele jantan.

-- yang keempat adalah menentukan kesiapan kawin indukan lele baik jantan maupun betinanya.
caranya adalah, jika indukan betina bisa dilihat pada tubuh bagian bawahpangkal leher kelihatan seperti mengandung telur (agar endor istilahnya). tampak berisi telur yang banyak didalamnya.
berikutnya untuk memastikannya adalah dengan cara kita pegang dengan perlahan bagian kepalanya kemudian kita elus halus kebawah sampai ekor beberapa kali. jika reaksi indukan betina tersebut sirip atas tampak berdiri cepat itu menandakan induk betina tersebut siap untuk bertelur. jika biasa saja, maka jangan terburu mengawinkannya. karena hasilnya akan tidak mau kawin.
demikian juga induk jantan dengan cara yang sama mengelusnya dengan reaksi sama. jika reaksi berdiri sipr atas dengan cepat dan keras itu artinya lele jantan tersebut telah siap kawin.

demikian sepintas cara untuk memilih indukan lele yang benar sebelum untuk dikawinkan.
dalam posting selanjutnya akan kita bahas pengetahuan lain seputar lele (sangkuriang).
terima kasih, semoga bermanfaat.
Copy Right ; 2015, by. Capung Lele Farms (Jepara - Jawa Tengah).. Powered by Blogger.

analityc